This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 15 Januari 2012

Indoprix (from IMI)

Peraturan Kejuaraan Nasional Balap Motor (INDOPRIX)


  1. Peserta :
    1. Rangking I – X IndoPrix Indonesia di kelas MP1 dan MP2 tahun 2007.
    2. Rangking I – III MotorPrix Indonesia tiap Region di kelas MP1 dan MP2 tahun 2007.
    3. Atas Rekomendasi Komisi Balap Motor, PP IMI berhak menunjuk peserta IndoPrix diluar ketentuan diatas.
  2. Peserta IndoPrix DILARANG mengikuti MotorPrix

  1. Kategori :
    Seeded IndoPrix (KIS dikeluarkan oleh PP IMI hanya berlaku untuk event IndoPrix).

  1. Kelas :
    1. Bebek 110 cc 4 Langkah Tune Up Seeded (MP 1)
    2. Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up Seeded (MP 2)

  1. Sistim Lomba :
    Menggunakan Sistem Nilai / Point System. Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi 2 Race, dengan jarak yang sama. Tenggang waktu (interval) antar race setidak-tidaknya 10 menit. Pembalap diizinkan mengikuti race 2, walaupun Pembalap tersebut tidak menyelesaikan atau bahkan tidak mengikuti race 1.
    Tiap race hanya dapat diikuti oleh 20 peserta dengan catatan waktu terbaik. Pembalap-Pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh point sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    Urutan pemenang perlombaan yang mempergunakan sistem ini, ditentukan oleh jumlah point yang diperoleh masing-masing Pembalap pada Race 1 dan 2. Apabila terdapat lebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan/peringkatnya ditentukan sesuai peraturan yang berlaku.

  1. Posisi Start :
    Posisi start ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik dicapai masing-masing Pembalap dalam latihan SUPERPOLE.

  1. Jadwal Lomba
    KAMIS DAN JUMAT
    KEDATANGAN DAN PERSIAPAN TEAM.

JUMAT
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    13:00 - 14:30 90 Menit SEMUA KELAS REGISTRASI PESERTA
    14:30 - 16:30 120 Menit SEMUA KELAS TECHNICAL CHECKS
    16:30 - 17:00 30 Menit SEMUA KELAS TECHNICAL MEETING

SABTU
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    09:00 - 09:30 30 Menit MP 1 FREE PRACTICE
    09:45 - 10:15 30 Menit SUPPORTING FREE PRACTICE
    10:30 - 11:00 30 Menit MP 2 FREE PRACTICE
    11:15 - 11:45 30 Menit SUPPORTING FREE PRACTICE
    12:45 - 13:05 20 Menit MP 1 QUALIFYING PRACTICE
    13:15 - 13:35 20 Menit SUPPORTING QUALIFYING PRACTICE
    13:45 - 14:05 20 Menit MP 2 QUALIFYING PRACTICE
    14:15 - 14:35 20 Menit SUPPORTING QUALIFYING PRACTICE
    15:00 - 15:50 50 Menit MP 1 SUPERPOLE
    16:00 - 16:50 50 Menit MP 2 SUPERPOLE

MINGGU
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    08:30 - 08:45 15 Menit MP 1 WARM UP
    09:00 - 09:15 15 Menit SUPPORTING WARM UP
    09:30 - 09:45 15 Menit MP 2 WARM UP
    10:45 MP 1 RACE 1
    11:30 SUPPORTING RACE
    13:30 MP 2 RACE 1
    14:15 SUPPORTING RACE
    15:00 MP 1 RACE 2
    15:30 MP 2 RACE 2
  1. Tempat :
    Sirkuit permanent yang telah memenuhi persyaratan dari PP IMI.
  2. Penyelenggara :
    Penyelenggara ditunjuk oleh PP IMI bekerjasama dengan Pengda IMI yang terkait dan Pemda setempat, serta ATPM, TV, Media Cetak, dan Sponsor
    lainnya.
  3. Tujuan :
    Jenjang pembalap ke event tingkat ASIA / Internasional .
  4. Sistim seleksi :
    Point tertinggi 10 besar tiap kelas untuk putaran tahun berikutnya, pengganti diambil dari rangking 1 – 3 tahun 2007 di kelas MP1 dan MP2 tiap Region..
  5. Jadwal :
    Tidak bersamaan dengan jadwal (hari/tanggal) MotorPrix, supaya Team yang mengikuti MotorPrix dan IndoPrix tidak terganggu.
  6. Spesifikasi Tehnik
    Sesuai dengan Peraturan Teknik Balap Motor IMI tahun 2008
  7. SUPERPOLE UNTUK INDOPRIX
    1. PESERTA
      Sepuluh pembalap yang menduduki posisi teratas di Babak Kualifikasi (QTT) wajib mengikuti Babak “Superpole Indoprix”, terkecuali bagi pembalap yang atas persetujuan Dewan Juri dikarenakan alasan forje majeure.
      Daftar Peserta sementara akan diumumkan pada saat Rapat Juri setelah akhir Babak Kualifikasi (QTT).
      Daftar Peserta Resmi akan segera diumumkan setelah berakhirnya Latihan Kualifikasi sebelum hari Perlombaan.
      Pada saat Rapat Dewan Juri setelah Superpole, tidak ada penambahan peserta dengan alasan apapun.
    2. PEMILIHAN PROSEDUR
      1. Pembalap dilarang keras terlambat lebih dari 15 menit sebelum start “Superpole”, Race Director, dengan persetujuan Pimpinan Lomba, akan mengumumkan "Superpole" yang akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Kering" atau “Lomba Basah”.
      2. Jika "Superpole" akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Kering", maka papan "SUPERPOLE DRY" akan ditampilkan pada garis pit bersamaan dengan bunyinya terompet.
      3. Jika "Superpole" akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Basah", maka papan "SUPERPOLE WET" akan ditampilkan pada garis pit bersamaan dengan bunyinya terompet.
    3. PROSEDUR LOMBA KERING
      1. Masing-masing peserta akan menempuh putaran sebanyak 3 lap di sirkuit ( 1 Warm Up Lap - 1 Time Lap – 1 Slow Down Lap ).
      2. Peserta akan start satu persatu, dari Pit Lane, dibawah aba-aba petugas Starter.
      3. Pembalap urutan terakhir yang start duluan, kebalikan dari hasil Babak Kualifikasi. (yaitu yang urutan ke-10 akan start dulu, selanjutnya urutan ke-9, dst.)
      4. Kira-kira 2 menit sebelum start setiap peserta, papan Informasi akan menampilkan nomor start pembalapnya bersamaan dengan papan "2 menit” di area Start dan di pertengahan Pit Lane. Penghitungan Waktu Mundur untuk Start akan ditampilkan di monitor Petugas Timekeepers.
      5. 30 detik sebelum start setiap peserta, papan Informasi akan menampilkan nomor start pembalapnya bersamaan dengan papan "30
        detik” di area Start dan di pertengahan Pit Lane. Penghitungan Waktu Mundur untuk Start akan disesuaikan di monitor Petugas Timekeepers.
      6. Petugas Starter memberi aba-aba start pada pembalap pertama pada saat waktu yang telah ditentukan dan kemudian masing-masing
        pembalap akan mengikuti setelah 30 detik pembalap sebelumnya selesai memulai waktu putarannya.
      7. Pembalap yang terlambat start sesuai jadwalnya akan mendapat denda sebesar Rp 2.000.000.-. Setelah 1 Menit, Pit Lane akan ditutup dengan tanda Bendera Merah dibentangkan dan Lampu Merah dihidupkan bagi pembalap yang terlambat.
      8. Para pembalap wajib kembali ke Pit Lane, setelah menyelesaikan putaran 3 laps.
      9. Pembalap yang bertabrakan di lintasan balap dengan pembalap yang lain akan segera dikeluarkan dari perlombaan.
      10. Jika prosedur start terganggu, Pit Lane keluar akan ditutup ( bendera merah + lampu merah) dan bendera merah akan ditampilkan di semua pos bendera. Jeda waktu minimum 5 menit antara waktu untuk memeriksa gangguan-gangguan tersebut dan prosedur start ulang.
      11. Setelah Pembalap melaksanakan “superpole”, mesin harus diperiksa untuk verifikasi.
    4. PROSEDUR LOMBA BASAH
      1. Ke sepuluh pembalap diberi waktu 30 menit untuk latihan bersama.
      2. Setiap pembalap tidak boleh menempuh putaran lebih dari 10 laps.
      3. Setiap keluar dari Pit Lane akan diperhitungkan sebagai putaran.
      4. Jika tercatat 11 laps untuk satu pembalap, waktu terbaiknya akan dibatalkan. Jika 12 laps tercatat, dua dari waktu terbaiknya akan dibatalkan dan yang lain-lain untuk putaran tambahan.
      5. Setelah sesi ini berakhir, mesin harus diperiksa untuk verifikasi.
    5. GANGGUAN
      Jika “Superpole” dijalankan menurut prosedur “Lomba Kering”, mendapat gangguan karena jalur berubah menjadi basah, akan menggunakan prosedur seperti dibawah ini:
      1. Pit Lane keluar harus ditutup (bendera merah + lampu merah) dan bendera merah akan ditampilkan di setiap pos bendera.
      2. Jeda waktu 15 menit untuk pengamatan situasi lintasan.
      3. Memulai kembali “Superpole” menurut prosedur “Lomba Basah”.
      4. Waktu terbaik yang diperoleh oleh setiap pembalap yang telah diambil dibagian “Superpole” lomba kering akan dibatalkan.
    6. HASIL SUPERPOLE
      Hasil berdasarkan :
      1. Prosedur “Lomba Kering”
        1. Hasil ditetapkan menurut catatan waktu putaran tiap pembalap. Didalam situasi tertentu, hasil dari latihan penyisihan akan diambil dalam perhitungan.
        2. Pembalap yang menempati sepuluh posisi teratas dari Latihan Kualifikasi pada saat start Superpole, jatuh atau tidak ikut sama sekali karena force majure, posisinya akan ditempatkan dibelakang peserta yang mengikuti Superpole. Jika ada lebih dari satu pembalap yang jatuh atau tidak ikut sama sekali pada saat Superpole posisi mereka akan di sesuaikan berdasarkan catatan waktu terbaik pembalap-pembalap tersebut dan posisi mereka akan ditempatkan dibelakang peserta yang mengikuti Superpole.
      2. Prosedur “Lomba Basah”
        Hasil perlombaan didasari oleh catatan waktu tercepat yang diperoleh pembalap tersebut. Pada perlombaan catatan waktu terbaik pembalap kedua dan berikutnya akan diambil untuk diperhitungkan.
    7. GRID POSISI
      Dalam Rapat Juri setelah “Superpole”, penentuan Grid Posisi ditetapkan berdasarkan ketentuan berikut:
      1. Pembalap yang tercantum dalam hasil “Superpole”, mereka akan ditempatkan berdasarkan hasil-hasil catatan waktunya.
      2. Para pembalap yang tidak disebutkan dalam Daftar Final peserta “Superpole”, mereka akan ditempatkan berdasarkan hasil latihan Kualifikasi.
      3. Para pembalap yang disebutkan dalam Daftar Final para peserta “Superpole” dan yang namanya tidak tercantum mereka ditempatkan berdasarkan hasil latihan Kualifikasi.
    8. CONTOH
      1. Hasil Latihan Kualifikasi :
      2. 1 5 9 13 17
        2 6 10 14 18
        3 7 11 15 19
        4 8 12 16 20
      3. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang diumumkan force majeure menurut Pasal 1 adalah : no start 6
      4. Posisi pembalap di luar 10 dari hasil Latihan Kualifikasi adalah no start 11 – 12 – 13 – 14 – dst sampai 20
      5. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang tidak diumumkan force majeure menurut Pasal 1 tetapi jatuh atau mengalami kendala pada motornya pada saat mengikuti start ’Superpole” adalah : no start 2 dan 3
      6. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang tidak diumumkan force majeure menurut Pasal 1 dan tidak mengikuti start "Superpole” adalah : no start 1
      7. Pembalap menurut catatan waktunya yang mereka peroleh sepanjang Superpole.
      8. 1) 9 5) 5
        2) 8 6) 10
        3) 4
        4) 7
      9. Starting Grid

DRAG BIKE (from IMI)

PERATURAN DRAG BIKE


DRAG BIKE adalah kejuaraan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi yang dilakukan didalam sebuah lintasan pacu aspal yang tertutup yang terdiri dari dua buah jalur lurus sejajar dengan panjang yang sama.
I. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE
  1. Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
  2. Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
  3. Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
  4. Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
  5. Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
  6. Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.
II. PESERTA
  1. Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
  2. Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
  3. Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
  4. Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
  5. Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
  6. Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.
III. KELAS-KELAS UTAMA
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :
  1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
  2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
  3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
  4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.
Adapun kelas-kelas lainnya merupakan Kelas Pendukung. IV. BATAS KAPASITAS SILINDER
Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 250 cc
Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 130 cc
Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 135 cc s/d 155 cc
Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 125 cc
V. TATA CARA LOMBA
  1. Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
  2. Urutan start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua dan
    seterusnya.
  3. Pada saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),
    dengan jalur yang berbeda setiap heat.
  4. Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
  5. Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
  6. Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
  7. Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
  8. Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
  9. Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
  10. Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
  11. Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
  12. Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
  13. Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
  14. Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
  15. Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
  16. Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.
VI. PENGHENTIAN LOMBA DAN RESTART.
Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.
Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.
Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :
  1. Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
  2. Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
  3. Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
  4. Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.
Apabila lomba dihentikan setelah start diselesaikan 3 pembalap atau lebih, tetapi di bawah 2/3 dari jumlah peserta yang terdaftar di kelas tersebut, maka :
  1. Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
  2. Hasil bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.
  3. Dengan demikian maka :
    1. Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
    2. Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
    3. Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
    4. Apabila restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
      1. Lomba dinyatakan selesai.
      2. Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
      3. Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.
VII. POINT DAN HADIAH UNTUK SETIAP KELAS UTAMA :
POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.

  1. Point/angka diberikan kepada pemenang :
    1. Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
    2. Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
    3. Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
  2. Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :
  3. Pemenang ke 1 - 25 Pemenang ke 8 - 8
    Pemenang ke 2 - 20 Pemenang ke 9 - 7
    Pemenang ke 3 - 16 Pemenang ke 10 - 6
    Pemenang ke 4 - 13 Pemenang ke 11 - 5
    Pemenang ke 5 - 11 Pemenang ke 12 - 4
    Pemenang ke 6 - 10 Pemenang ke 13 - 3
    Pemenang ke 7 - 9 Pemenang ke 14 - 2
      Pemenang ke 15 - 1
  4. Hadiah :
    • Juara I Rp. 1.250.000,- + Piala
    • Juara II Rp. 1.000.000,- + Piala
    • Juara III Rp. 800.000,- + Piala
    • Juara IV Rp. 600.000,- + Piala
    • Juara V Rp. 400.000,- + Piala
  5. Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :
    1. Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
    2. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepada
      Juara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja.
    3. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.
VIII. BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran maksimal sebesar Rp 200.000,-
IX. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
  1. Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
  2. Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
  3. Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
  4. Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
    system Chrismas Tree).
X. PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
  1. Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
  2. Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
  3. Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
  4. Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
  5. Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
  6. Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
  7. Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
  8. Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
  9. Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
  10. Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
  11. Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
  12. Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
  13. Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
  14. Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
  15. Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
  16. Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
  17. Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
  18. Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
  19. Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
  20. Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
  21. Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
  22. Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
  23. Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
  24. Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
    Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
    1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
    2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
    4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor
  25. Karburator bebas.
  26. System pengapian bebas
XI. LAIN-LAIN
  1. Apabila ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan
    Drag Bike.
  2. Apabila ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar
    Olahraga Sepeda Motor Nasional berikut Lampiran-lampirannya.

Korek Harian YAMAHA VEGA 125 cc

Konsep Utama Modifikasi - Hukumnya wajib :D
Sungguh nikmat merasakan berkah di bulan Ramadhan — begitu banyak kesempatan riset korek mesin tiada henti berdatangan. Pula rasa syukur tak henti kami panjatkan bagi ALLAH SWT, Tuhan semesta alam, atas limpahan rahmatmu kami dapat berkarya. Dan atas izinMu kami masih dapat berbagi, bersedekah ilmu untuk semua sahabat se – Indonesia :) Apa kabar semuanya? Yang disabang? Yang di Merauke? Kami di sidoarjo nya masih terus terendam Lumpur nih… Hahaha! Apa pemerintah udah pada lupa? Woi jangan bikin gedung DPR cuma buat pindah tidur  :D Bangun-bangun, sahur!!!
Kesempatan kini datang dari penyemplak motor Yamaha Vega R milik mr. V yang tergabung dalam club V1VA Surabaya, pemuda tampan, pendiam, memakai kacamata, menyambangi markas R.A.T yang dipenuhi pemuda berbadan gelap penuh olie, dengan gagah berani meminta order vega nya untuk di korek kencang  buat turing. Busyet ternyata meski body vega nya di motif cutting sticker bunga-bunga gini, empunya  gila kecepatan. Kami pun berdiskusi konsep kerja yang akan dilakukan, setelah diajukan proposal , “Bayar-nya nyicil ya mas, ” bisik sang empu pelan. “Gapapalah , pokoknya 3 x , pagi-siang-sore Lunas! Hehehe… ” jawab saya, lalu kita tertawa bersama. Nah, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Modif lah sebelum modif mesin dilarang. oWokWokokWok… :D
Bunga-bunga tak berarti banci :D
Konsep mesin touring adalah kencang tapi juga awet, dan sewaktu-waktu ada trouble sparepartnya mudah didapat. Tapi inti modifikasi menjadikan laju motor kalau lari ber iring-iring tidak ketinggalan dengan karib lain. Berarti konsep motor harus mampu terus bernafas di trek yang cukup panjang, lumayan lah buat riset kalau ada order buat mesin balap dari jakarta yang main 800 meteran wkwkkw…  ngimpi – ngimpi. :) Lagipula jalan ke arah bandara Juanda lempeng banget kalau dibuat test ride. Oke deh, plafon budget disetujui, tinggal tugas mekanik mensiasati budget yang ada.
Klep Standard dibubut layaknya klep Racing :D
Motor ditinggal, sang mr. V – kok perasaan ga enak nyebut inisialnya, untung bukan cewek , bisa jadi miss V donk,, hayoo yang baca siang-siang jangan mikir jorok. Uhhhuuyy… head silinder langsung dibuka perlahan- satu demi satu bautnya dikendorkan, dilepas, dibuka.. dipelorotkan dari baut tanamnya, hingga terlihat baut yang mulus dan basah terbasuh oli itu, hahahha cerita apaan sih. Dah intinya diperetelin untuk diantar ke bengkel bubut Dhaha Putra Teknik, langsung menuju ke pojok kiri belakang, tempat mas Amin bersarang!
Kita order pemakaian katub shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter mas. “Bentuk kubah ruang bakar seperti biasanya ya mas ” pesan saya mengerling kan kode rahasia , hehehe.. ini yang tetep bikin dapur bini ngebul :D wkwkwkw…
Porting kotak - kotak - kotak , :D
Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir katub milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM. Sayangnya kok telat nemuinnya, malah pakai pir katub shogun sempat patah pir katub nya kena lobe lifter cam 7 milimeter, hasil dari pemangkasan noken as 1.5 milimeter. Untung ga patah klep nya, fffiiuuhhh… Kalau penari dangdut goyang patah-patah mah, aaajjjiiibbb :D
Kalau ini head jupiter buat Bore Up 200 cc milik guruku :D cak Bayu "Tape" Hi Speed Performance
Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak – maunya meniru desain suzuki satria Fu150, hehehe… kebanyakan garap mesin FU jadi keblinger gini ^_^  eh, ternyata enak banget kok :D Sekali-kali gak ngikutin Graham Bell kan gak dosa :) Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu dihajar membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka. Malahan menurut david vizard, asimetrical porting akan membantu membentuk swirl, dan dari buku teori dasar mesin torak, efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar ter-aduk2 dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.
Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut, ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafaaaaassss terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final masih mau ngepot ban belakangnya waktu saya menguntit mas wawan yang ngebut test ride pake vega, sedangkan saya pake MX 135 cc korek ringan sudah nyerah, ngeri…!!! Mas wawan pun melesat makin jauh… Lucu juga ngeliat pantat mas wawan nungging di depan gitu hahaha! dasar bapaknya Attaya, besok kalau anaknya udah gede, biar ini jadi cerita buat dia kalau ternyata dulu bapaknya mau jadi pembalap gak kesampaian hahhaha :D
Wawan RAT :: Tertidur pulas disamping vega karyanya
Padahal jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega ini hanya kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disini serunya, karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Mantep To, enak To… :) Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam + – 1 milimeter dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe, dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak head-klep-piston-liner. Sudah sadar kan, kenapa seringkali klep buang yang mengalami kebengkokan atau bahkan patah? Ya-ya-ya ndak perlu berterimakasih begitu…
Blok pendek, piston bisa dibuat nge-dum :D
Dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan katub milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24, tapi toh ini untuk riset siapa tahu dapet pesenan juga untuk bikin mesin MP 3, kan dengan katub 26 / 22 , anggap aja motor pembalap pemula tapi tetep kudu bisa galak :) Supplay bahan-bakar masih mengandalkan milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ngebut nyalip bus, atau truk. Gasss terus pokoknya.
Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor jambret, yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa memang, toh butuhnya hanya transfer tenaga. Lebih dahsyat langsung ubah gigi rasio , ditata pada sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup lumayan lah, digapai dengan mudah melalui final gir depan 15 – belakang 35.
Antrian head untuk dibubut, tukang bubutnya ngopi di warkop sama saya hahahhaha :D
Muffler dipercayakan oleh bang Zaeni, dimodel megaphone, untuk mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan diameter 6 milimeter.
Cak Agus, lagi sibuk mendesainkan knalpot orderan mas wawan R.A.T
Ffffiiiiuuuuhhhh… kayanya ketagihan nih bikin motor trek panjang, kapan dapet orderan jupiter lari 185 kpj, ya… rasanya bukan mimpi kalau dana nya ada… :) Itu rahasiamu saja ya Allah, dan kami bersyukur atas apa yang telah ditorehkan hari ini.

Tips menyetel klep Sepeda Motor Honda

Ada kalanya Anda mecoba sendiri melakukan penyetelan klep pada motor Anda, tapi perlu diingat, bahwa setelan klep yang benar atau salah akan mempengaruhi terhadap performa mesin Sepeda Motor.
Berikut ini saya tulis secara ringkas cara cara yang tepat menyetel klep pada Sepeda Motor Honda.
1. Persiapkan alat-alat antara lain;
  1. Obeng (-) besar
  2. Kunci T 17 (untuk motor Supra X 125/Kharisma)
  3. Kunci T 14 (untuk motor Supra Fit, Tiger)
  4. Ring 8-9 (untuk motor tipe bebek)
  5. Ring 10-11 (untuk motor tipe Sport)
  6. Ring 17 (untuk motor tipe Sport)
  7. Ring 24 (untuk motor tipe bebek)
  8. Fuller gauge 1set
  9. Valve Adjusting wrech (kunci klep)
2. Buka kedua tutup klep (In dan Ex) dengan menggunakan kunci Ring 17(tipe bebek) atau Kunci Ring 24(tipe Sport)
3. Awalnya posisikan agar kondisi valve bebas atau posisi piston pada Titik Mati Atas (TMA), dengan cara buka tutup magnet pada blok mesin kiri dengan menggunakan Obeng (-) besar (ada 2 buah ), pergunakan kunci Ring 14/17 untuk memutar poros engkol berlawanan dengan jarum jam.
4. Sambil memutar poros engkol, perhatikan pada saat valve In bergerak, lihat pada lubang kecil di blok magnet, posisikan tanda T pada garis lurus di lubang kecil blok magnet.
5. Kemudian pegang dan gerak-gerakkan kedua klep untuk memastikan keduanya sudah dalam posisi bebas.
6. Jika langkah diatas sudah benar, maka lakukan penyetelan valve dengan ukuran untuk tiap-tiap motor sbb;
  • Tipe Sport (Tiger,Mega Pro,GL Pro,Phantom) ukuran = 0,10mm (±0,01mm).
  • Tipe Bebek (Supra Fit, Grand, Legenda, Supra X, Win, GL 100) ukuran celah klep = 0,05mm (±0,01mm).
  • Tipe Bebek (Supra X 125, Kharisma, Kirana) ukuran celah klep = 0,03mm (±0,01mm)
  • Tipe Matik (Vario) ukuran celah klep ( Klep In : 0,15mm (±0,01mm) Klep Ex : 0,26mm (±0,01mm) )
Cara penyetelannya adalah, kendorkan mur pengikat tappet adjuster (baut stelan klep) dengan menggunakan Ring 8-9 / 10-11
7. Lalu letakkan Fuller gauge sesuai ukuran celah klep kedalam ujung batang klep, putar tappet adjuster(baut stelan klep) sampai terasa apabila fuller gauge di tarik terasa seret dan apabila didorong tidak bisa.
8. Kemudian keraskan lagi mur stelan klep dan cek ulang hasil stelan klep tadi, sampai hasilnya tepat, (bila fuller gauge terasa ditarik seret dan di dorong tidak bisa)
9. Tutup kembali semua komponen yang tadi dibuka kemudian rasakan hasilnya. MANTAP!
Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

Tips Bongkar Mesin motor Honda tipe Bebek 4 tak

Anda masih awam? Motor berisik nggak karuan pengen tahu apa yang rusak! Kepingin dibongkar sendiri? jangan sembarangan…!
sebab klo asal coba-coba bisa berabe… ada yang bautnya pada ilang… ada yang olinya berceceran, lupa masang komponennya… de el.. el..
nih gw kasih tips analisa mesin dengan membongkarnya sendiri.. ;


1. siapin alat-alatnya
  • kunci-kunci standar seperlunya
  • kunci-kunci khusus seperti; tracker magnit & tracker kopling
  • bak ukuran kecil sebanyak 3pcs — > fungsinya buat tempat baut-baut yang terpisah antara mesin bagian tengah-kiri, bagian atas, dan bagian tengah-kanan
  • bak ukuran sedang sebanyak 4pcs — > fungsinya tempat komponen-komponen mesin yang terpisah yaitu komponen mesin kiri,atas,kanan dan tengah
  • bensin secukupnya buat nyuci komponen mesin
  • lap secukupnya buat ngelap tangan kalo kotor, dan komponen mesin bila perlu
  • balok kayu penyangga mesin kalo mesin udah diturunin
  • kompresor, buat ngeringin komponen yang udah di bersihin pake bensin
  • buku panduan (catalog mesin Honda) yang nanti bisa di download dari blog ini secara gratis… tapi tunggu yach… sabar!
2. proses pembongkaran mesin saya sarankan secara berurutan yaitu;
  • mesin bagian kiri
    • komponennya al; blok magnit, magnit, gear stater, rante stater
  • mesin bagian atas
    • komponennya al; rante keteng, head cylinder, rocker arm, cam shaft (noken as), klep, piston, blok silinder
  • mesin bagian kanan
    • komponennya al; blok kopling, kopling primer (otomatis) 1 set, kopling skunder (ganda) 1 set
  • mesin bagian tengah
    • komponennya al; gigi transmisi, kick stater, kruk as, stang seher
3. jangan lupa kumpulkan baut – baut dan komponen – komponen pada bak yang berbeda sesuai dengan kelompok bagian mesinnya agar pada saat pemasangan kembali tidak salah

4. setelah semua selesai di bongkar, maka lakukan pemeriksaan pada setiap komponen secara berurutan pula sekaligus bersihkan komponen yang diperiksa menggunakan bensin yang bersih, catat komponen yang rusak dan pisahkan pada bak yang berbeda

5. lakukan perbaikan atau penggantian part yang rusak

6. beberapa item part yang wajib di ganti kalo Anda bongkar mesin adalah ;
  • gasket kit A ( paking top set )
  • gasket kit B ( paking full set )
  • oil seal selah
  • oil seal operan / persnelling
  • oil seal gear
  • oli mesin 1 liter
7. pastikan semua komponen mesin bersih, karena KEBERSIHAN ADALAH FAKTOR PENTING dalam proses bongkar mesin,

8. lakukan proses perakitan secara berurutan pula tetapi kebalikan dari proses pembongkaran yaitu dari tengah – kanan – atas – kiri

9. setelah semua mesin terpasang, jangan lupa isikan oli sebanyak 1 liter

10. lakukan pemeriksaan kebocoran oli pada seua bagian blok – blok mesin

11. nggak ada yang bocor! Beres dech…!
Klo begini ongkos bongkar pasang mesin GRATIS! Karena kita sendiri yang ngerjain, klo di kerjakan di bengkel Ahass / bengkel umum kisaran harganya ; Rp. 150.000,-
Tapi inget, harus optimis dahulu sebelum mencoba jagan ragu-ragu… kalo ragu-ragu datang dan relakan aja Rp. 150.000 ke bengkel Ahass… TAPI AMAN….! DAN BERGARANSI! — > 1 bulan.
Okey… itulah tips saya… yang ingin bertanya… atau berkomentar silahkan ditunggu…!

Korek Mesin Motor Drag (rekomendasi dari bengkel AHASS)

Berikut ini kami mencoba berbagi ilmu utk korek harian;
Sebelum melakukan modifikasi engine motor sebaiknya kita tentukan beberapa hal yang merupakan tujuan akhir dari modif tersebut.
1. Untuk harian atau balap?
2. Bahan Bakar yang bakal digunakan?
=================================
Kalo untuk harian disarankan menggunakan maksimal bahan bakar pertamax plus.
beberapa teknik sesuai urutan yang paling sederhana dilakukan adalah sbb:
  1. Mengganti cdi utk korek harian, tapi harus memilih yang berbasis digital dan bergaransi.. rekomendasi merek brt hyperband atau neo hyperband,
  2. neo-hyperband-s
  3. Mengganti knalpot, racing harian.. klu tdk suka berisik pakai yang tipe silent ada beberapa merek seperti password atau elmer.
  4. Menaikan sedikit kompresi rasio umunya 9,2:1 bisa dengan mengganti gasker blok dengan yang lebih tipis, menggunakan kerta kalender 0.1mm, sehingga konpresi menajdi 10.1:1, dan masih aman bila menggunakan premium tapi disarnakan pakai pertamax,
  5. Melakukan porting polish.
disini banyak yang salah mengerti bahwa porting polish bukan sekedar membersihkan kulit jeruk tetapi memperbaiki arah aliran atau flow, memperbaiki sudut setting klep dan mereface klep, rimer karbu.
jangan pernah memperbesar lubang isap dan buang karena akan membuat bensin jadi boros dan tarikan bawah jelek sekali, malah kadang2 ada beberapa motor yang lubang isapnya minta diperkecil contohnya satria 150f,
teknik ini sedikit sulit dilakukan.. tapi hasilnya akselerasi dan top speed bagus sekali dan irit bahan bakar…
porting1porting2
untuk porting rekomendasi di Ahass Bintangmotor Cibinong, dijamin pasti Siip hasilnya… jasa porting 350rb, tapi yang penting motor tdk dibuat coba-coba.
klu mau keren lagi pakai test Dyno 300rb.

KARBURATOR

Karburator pada sepedamotor konvensional merupakan alat yang sangat penting, karena berfungsi untuk mencampurkan udara dan bahan bakar secara homogen dalam bentuk kabut untuk kebutuhan sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator yang tidak berfungsi dengan baik akan sangat berpengaruh pada tenaga dan kecepatan kendaraan mempengaruhi suplai bahan bakar.

Komponen-komponen penting pada karburator sepeda motor diantaranya:


1. Tabung Skep.
 Berfungsi membuka lubang venturi, sehingga udara yang dibutuhkan makin besar. dalam tabung skep terdapat pegas yg berfungsi untuk mengembalikan tabung Skep ke posisi semula saat handle gas di lepas.

2. Jarum skep / Jet needle
 Jarum skep ini berada di dalam tabung Skep tugasnya membuka debit bahan bakar, semakin terangkatnya jarum skep, maka debit bahan bakar yang masuk ke venturi semakin banyak. Jarum skep memiliki setelan klip. Jika posisi klip semakin di bawah, bahan bakar semakin boros. begitu juga sebaliknya.

3. Main Jet
 Berfungsi untuk mensuplai bahan bakar di saat mesin putaran tinggi.

4. Pilot Jet
 Berfungsi buat mensuplai bahan bakar di putaran rendah (stasioner) hingga 4.000 rpm. Saat gas di tarik suplai pun berangsur hilang dan beralih ke Main jet yg akhirnya digantikan secara penuh oleh main jet di putaran atas.

5. Idle Screw
 Idle screw bertugas menaikkan atau menurunkan rpm engine. Semakin ke dalam (di putar ke kanan), baut akan mendorong tabung skep naik ke atas.

6. Air screw
 Bekerja mengatur campuran udara dan bahan bakar ideal. Setiap motor punya setelan berbeda. Tapi, biasanya 2 hingga 2,5 putaran setelah ditutup habis.

7. Pelampung & Jarum pelampung ( Float & Float valve)
 Kedua part ini berfungsi sebagai keran buka-tutup aliran bensin dari tangki bahan bakar.
Ketika bensin di mangkuk karbu penuh, maka jarum yg berada di lidah pelampung akan menutup aliran bensin yang masuk. Di dalam mangkuk juga terdapat pipa yang tugasnya membuang bensin yang penuh di mangkuk.

Ini sejarahnya, saya ambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Karburator

Sejarah dan Pengembangan karburator
Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar. 

Desain
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara, barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.

Arah aliran udara
  1. Aliran turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar melalui bagian bawah karburator.
  2. Aliran datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
  3. Aliran naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu keluar melalui bagian atas.

Barel


A high performance 4-barrel carburetor.

Barel adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.
  1. Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil.
  2. Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar.

Venturi
  1. Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
  2. Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.


Prinsip Kerja
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.

Operasional
Pada setiap saat beroperasinya, karburator harus mampu:
  • Mengatur besarnya aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar
  • Menyalurkan bahan bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan aliran udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio bahan bakar/udara tetap terjaga.
  • Mencampur airan udara dan bahan bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:
  • Start mesin dalam keadaan dingin
  • Start dalam keadaan panas
  • Langsam atau berjalan pada putaran rendah
  • Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
  • Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
  • Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus mampu menekan jumlah emisi kendaraan

Dasar



Skema potongan melintang sebuah karburator tipe aliran turun venturi tetap single barel
Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi, yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati bagian yang sempit.
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara berbentuk kupu-kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam cakram yang dapat berputar untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor, grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak, keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini disebut jet.

Buka gas dari langsam
Ketika handle gas dibuka sedikit dari posisi tertutup penuh, ada bagian venturi yang memiliki tekanan lebih rendah akibat tertutup katup yang sedang berputar. Pada bagian ini karburator menyediakan jet yang lebih banyak dari bagian lainnya untuk meratakan distribusi bahan bakar dalam aliran udara.