This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 07 Maret 2012

Download Disini

Selasa, 06 Maret 2012

Cara Pemasangan GPS pada Mobil

1. LANGKAH AWAL :
MENSETTING NOMOR KARTU SIM GPS TRACKING
  1. Anda siapkan kartu Perdana GSM (Kartu Perdana yang biasa digunakan untuk HP), lalu anda aktifkan (REGISTRASIKAN) terlebih dahulu kartu perdana tersebut melalui HP anda. Kartu perdana gsm dapat anda beli di konter-konter hp.
  2. Lalu anda buka tempat (frame) kartu sim di alat GPS Tracking (lihat gambar dibawah). Tempat (frame) kartu sim terdapat disisi samping alat GPS, anda tekan tombol kecil warna kuning dengan jarum agar tempat frame kartu simcard nya terbuka keluar.
  3. Lalu anda masukkan kartu perdana/ kartu sim yang telah anda aktifkan (registrasi) ke tempat frame kartu simcard yang ada di alat GPS tracking. (hati2 jgn salah posisi meletakkan kartu sim, sisi kartu sim yang ada plat kuning harus menghadap keatas)
  4. WARNING : Pastikan selama anda melakukan langkah-langkah diatas (instalasi) kartu sim, Alat GPS Tracking dalam keadaan OFF (mati). Lihat tombol On-off di sisi samping alat GPS, pastikan tombolnya off.
  5. Jika anda melakukan instalasi kartu sim (memasukkan kartu sim kedalam frame simcard GPS Tracking), sementara alat GPS dalam keadaan ON (hidup), kerusakan mungkin akan dapat terjadi pada alat.
  6. Setelah anda selesai memasukkan kartu sim kedalam frame/tempatnya, tekan kembali framenya sampai tertutup rapat seperti semula.
  7. Lalu anda rangkaikan komponen-komponen, lihat contoh gambar pada Cara Pemasangan Alat
 


(cara membuka frame tempat simcard, tekan tombol kecil yang berwarna kuning dengan bantuan jarum)







(masukkan simcard/kartu perdana gsm yang telah diaktifkan/ diregistrasi terlebih dahulu melalui hp)
ctt : jgn salah menempatkan posisi simcard, PASTIKAN gps tracker dalam keadaan OFF

2. CARA PEMASANGAN ALAT

Setelah ke 6 (enam) komponen2 pada gambar diatas anda pastikan lengkap anda terima, silakan anda pelajari cara menghubungkan antar komponen..
Kabel GPS Antena anda hubungkan dengan alat GPS Tracking (cok/plug nya anda sambungkan, lihat gambar..)



Kabel GSM Antena juga anda hubungkan dengan alat GPS Tracking, pada cok/plug GSM antena yang ada pada alat GPS Tracking. Demikian juga dengan kabel michrophone, juga anda sambungkan dengan alat GPS Tracking ( lihat petunjuk gambar di bawah ini )

Antena GPS harus anda letakkan di tempat yang agak terbuka, Antena GSM tidak apa-apa diletakkan ditempat yang tertutup/ tersembunyi.
Lihat Gambar dibawah ini; posisi antena GPS yang kami rekomendasikan
 






Pada komponen Kabel Penghubung anda akan menemukan Saklar, Hubungkan saklar kabel penghubung tersebut dengan Relay, seperti gambar diatas...




















Pada komponen Kabel Penghubung, anda akan menemukan saklar yang dihubungkan langsung ke alat GPS tracking, anda hubungkan/ cokkan saklar kabel tersebut ke alat port/plug alat gps tracking seperti gambar diatas..















Pada komponen Kabel Penghubung, anda akan menemukan 3(tiga buah) kabel tipis yang berwarna : Merah, Hitam, Biru.
Kabel Merah dan Hitam dihubungkan dengan POWER (ACCU)
Kabel Biru dihubungkan dengan DOOR SWITCH / input side door (terdapat disisi pintu depan sebelah kanan, kelihatan jika pintu dibuka, dan dashbor pintu dibuka)

Kabel yang dihubungkan dengan power(accu) tidak harus langsung tersambung dengan accu, tapi dapat melalui kabel kunci kontak (power)...[konsultasikan dengan mekanik anda]

Jika anda kurang memahami tentang KELISTRIKAN dan PERBENGKELAN, dan anda kurang faham tentang letak-letak KAbel Mobil, kami anjurkan anda berkonsultasi dengan Mekanik/Teknisi otomotif di kota tempat anda, untuk menghindari kesalahan penyambungan kabel. Anda dapat mencetak/ mem-PRINT literatur halaman ini sebagai referensi bagi mekanik/ bengkel anda.


















Selanjutnya anda akan menemukan 2(dua) buah kabel di bagian komponen kabel penghubung, yaitu kabel berwarna : MERAH TEBAL dan KUNING TEBAL (LIHAT GAMBAR DIATAS)

Kedua kabel tersebut akan dihubungkan dengan kabel Fuel Pump Control (Kontrol Pompa Bensin), biasanya kabel fuel pump terdapat di bagian sisi pintu depan sebelah kanan, jika pintu dibuka, cover dashbor bawah pintu anda buka, anda cari kabel berwarna merah. Logikanya: jika kabel ini diputus maka pompa bensin (fuel pump) tidak akan berfungsi, maka mesin mobil akan mati (off).

Kabel Fuel Pump terlebih dahulu anda putuskan dengan pisau atau gunting. Setelah terputus baru anda hubungkan kabel fuel pump yang terputus tadi dengan kabel Merah Tebal dan Kuning Tebal.

Kabel Warna Kuning (tebal) disambung dengan kabel fuel pump yang telah diputus (kabel yang menuju ke fuel pump/ yang tidak ada arus, karena sudah diputus kabelnya)

Kabel Warna Merah (tebal) disambung dengan kabel fuel pump yang telah diputus (kabel yang dari fuel pump kontrol/ yang masih ada arus, karena kabel ini masih tersambung dengan power)


Pada akhirnya Kabel Fuel Pump yang anda putuskan tadi menjadi tersambung kembali melalui perantara Kabel Merah Tebal dan Kabel Kuning Tebaltadi.
Jadi Kabel Merah tebal dan Kuning tebal  tadi berfungsi sebagai saklar atau kabel penghubungnya.
Kabel Merah tebal dan Kuning tebal ini berfungsi untuk menu perintah mematikan mesin mobil dan menghidupkan kembali mesin mobil dari HP anda.


Masing-masing mobil bisa jadi mempunyai letak perkabelan dan warna kabel yang mungkin berbeda antara satu jenis merk mobil dengan merk mobil yang lainnya, kami sarankan anda berkonsultasi dengan mekanik otomotif / bengkel di kota anda, untuk menghindari kesalahan pemasangan..(dengan membawa literatur dan gambar-gambar tentang cara pemasangan) yang telah anda cetak/ print dari blog kami ini)


JIKA ADA YANG TIDAK JELAS TENTANG PENJELASAN DIATAS SILAKAN HUBUNGI KAMI...

SETELAH SEMUA KOMPONEN ANDA HUBUNGKAN DENGAN BENAR, ANDA ON(HIDUPKAN) SWITCH ON yang ada di sisi samping alat GPS, lalu anda lakukan langkah selanjutnya yaitu : Mensetting NOMOR MASTER

Ketika switch ON yang ada disisi samping alat GPS anda hidupkan, maka lampu LED akan berkedip

Lampu LED Merah berkedip menandakan SIGNAL GSM bekerja, Lampu LED Bitu berkedip menandakan SIGNAL GPS bekerja. Mula-mula lampu LED MERAH akan berkedip selama beberapa detik, yang menandakan bahwa tracker sedang mencari jaringan GSM (signal HP). Setelah terhubung, lampu LED merah akan berkedip selang 3 detik sekali.
Lampu LED Biru berkedip menandakan tracker sudah mendapat SIGNAL GPS dari satelit.

Gambar dibawah ini bisa menjadi salah satu alternatif lokasi tempat meletakkan Alat GPS Tracker, yaitu dibawah dashbor depan.
 

















3. SETTING NOMOR MASTER
Nomor Master adalah nomor HP anda yang akan digunakan untuk mengirimkan sms-sms perintah ke alat GPS Tracking. Sebelum anda bisa memfungsikan HP anda sebagai media untuk aplikasi-aplikasi GPS Tracking, terlebih dahulu anda SETTING dulu nomor HP anda sebagai nomor MASTER. Caranya sebagai berikut :
  1. Kirim format berikut ke nomor simcard alat GPS Tracking : 
    *master=no:password#  contoh: *master=085266997763:1234# (password standar = 1234). Pastikan alat gps sudah terpasang dengan sempurna ketika anda mensetting nomor master ini, dan pastikan alat gps dalam keadaan ON (hidup), dan anda berada pada tempat/ daerah yang ada sinyal GSM/sinyal HP nya.
  2. Setelah format diatas anda kirimkan via sms ke nomor sim card alat gps, anda akan mendapatkan konfirmasi balasan sms bahwa nomor Master telah aktif.
  3. Setelah Nomor Master aktif barulah anda bisa melakukan berbagai macam aplikasi perintah ke alat GPS tracking melalui HP anda melalui SMS dan telp.
  4. Berbagai macam aplikasi menu perintah selengkapnya dapat anda lihat di Menu SMS Perintah
CATATAN :
Setelah semua proses instalasi dan pemasangan selesai dan sukses, selalu cek dan jaga agar pulsa yang ada di kartu GSM/simcard yang ada di alat GPS anda tetap dalam masa aktif dan ada pulsanya. jangan biarkan karu GSM simcardnya mati atau dalam masa tenggang. Apabila kartu mati anda harus reset ulang kartu GSMnya dengan cara mengeluarkan kembali kartu GSM yg mati, dan melakukan langkah-langkah instalasi mulai dari awal.
Jika pulsa yang ada di kartu GSM/ simcard tidak ada, maka alat GPS tidak bisa merespon setiap menu perintah yang anda kirimkan..

Tips Service Ringan Motor HONDA

  1. Pemeriksaan, Penggantian / Penambahan* Pelumas
    Seperti biasa, memeriksa apakah pelumas mesin masih baik atau tidak jika sudah kurang baik sebaiknya diganti dan bila kurang (dibaca:kurang dari takaran) tinggal ditambahkan lagi tapi harus diingat untuk mengganti dengan minyak pelumas yang sama dengan minyak pelumas yang sebelumnya. Ini dimaksudkan agar minyak pelumas tidak bereaksi dengan minyak pelumas yang lain.


    Dalam pemilihan minyak pelumas haruslah disesuaikan dengan karakteristik mesin yang digunakan. Hal ini akan merawat mesin agar tetap baik selain itu juga dapat menghemat pengeluaran untuk minyak pelumas. Perlu diketahui jika mesin motor yang digunakan hanya untuk pergi kantor atau pergi sekolah yang tidak memerlukan kerja keras dari mesin maka pelumas yang dibutuhkan tidak perlu menggunakan pelumas sinthetic, selain pelumasnya mahal dimesin pun kurang effektif. “bagaikan membunuh nyamuk dengan nuklir” kurang effektif. Akan tetapi jika mesin yang digunakan untuk balap atau untuk jarak yang jauh atau mesin bekerja dengan keras maka oli sinthetic cukup tepat.

    Selain itu, orang kadang memakai minyak pelumas dengan SAE dengan seri W atau winter untuk penggunaan minyak pelumas tersebut pada negara 4 musim memang baik akan tetapi jika digunakan di negara tropis minyak pelumas tersebut tidak akan dapat bekerja secara maksimal. Akan lebih baik jika dengan menggunakan minyak pelumas yang biasa karena minyak pelumas yang tanpa seri W sudah cukup untuk negara yang berada dikawasan tropis.
  2. Pemeriksaan Saringan Oli


    type sport, menyatu dengan tutup pembuangan oli



    type bebek, dilakukan dengan membuka right crankcase

    bersihkan saringan Oli karena jika saringan tidak bersih, mengakibatkan pelumasan tidak sempurna. Ini dapat mengakibatkan adanya gesekan pada mesin yang membuat mesin menjadi cepat manas dan dapat mengakibatkan aus. Jika mesin aus mengakibatkan mesin bias rusak. Dan mengakibatkan kita harus mengganti, duit keluar lagi dah…. Buset…!!!
  3. Pemeriksaan / Penyetelan Kopling
    1. Sport
      Atur jarak bebas 10 – 20 mm


    2. CUB

  4. Pemeriksaan / Penyetelan Renggang Klep
  • Pelatuk klep harus bebas biasanya jarak clearance bebas untuk motor bebebk adalah 0.05 mm
  • Piston berada pada posisi TMA pada langkah kompresi
  • Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi mesin dingin



CARA PENYETELAN KERENGGANGAN KATUP
  • longgarkan mur pengikat
  • longgarkan mur penyetel
  • masukkan fuller gauge
  • setel mur penyetel
  • kencangkan mur pengikat



  1. Pembersihan / Penyetelan Karburator
    Bersihkan karburator dari kotoran dengan membongkarnya dan memberihkan dengan sikat atau kuas. Periksa setiap lubang main jet maupun pilot jet bila tersumbat bersihkan dengan compressor.


  2. Pemeriksaan saluran bahan bakar
    Periksa semua selang atau pipa yang mengalirkan bahan bakar, bersihkan dengan kompresor biar kotoran dapat keluar.




  3. Pemeriksaan / Pembersihan Busi
    Periksa jarak kerenggangan pengapian pada busi, biasanya pada bebek 0.6 – 0.7 mm dan pada motor sport 0.8 – 0.9 mm


  4. Pembersihan Saluran Udara
    Bersihkan saluran udara denagn menggunakan kompresor. Saluran udara merupakan pemisah kotoran sehingga udara yang masuk dalam karburator dan ruang bakar benar – benar udara bersih.


  5. Pemeriksaan / Pelumasan Rantai Roda
  • Bersihkan rantai roda dari kotoran menggunakan minyak pembersih atau parafin dan segera keringkan.
  • Bersihkan rantai dengan O Ring menggunakan deterjent, keringkan
  • Lumasi dengan minyak pelumas SAE 80 atau 90

Atur jarak kerenggangan rantai motor sesuai petunjuk OEM

  1. Pemeriksaan / Penyetelan Rem
    Periksa jarak kerenggangan atau jarak bebas tuas rem depan dan rem belakang.





    1. Rem Tromol
  • Periksa keausan rem tromol
  • Periksa tromol rem terhadap keretakan / kerusakan


  1. Rem Cakram
    pemeriksaan adanya udara dalam sistim rem



    Periksa keausan pada pad


  1. Pemeriksaan / Penambahan Tekanan Angin


    Biasa pada roda depan 25 psi dan roda belakang 30 psi
  2. Pemeriksaan Suspensi Depan & Belakang

  3. Pemeriksaan Lampu & Klakson

  4. Pemeriksaan / Penambahan Air Aki
    Tambahkan cairan battery untuk setiap sel sampai batas yang ditentukan



    Perawatan terminal batteray


  5. Pemeriksaan / Penyetelan Switch Rem
    Penyetelan switch lampu rem belakang


  6. Pemeriksaan Air Radiator
    Pada kendaraan sport periksa air radiator agar dapat bekerja maksimal dalam mendinginkan mesin waktu berkendara


  7. Pemeriksaan / Penambahan Minyak Rem
  • Putar handle bar sampai mimyak rem pada posisi mendatar
  • Buka cover & diafragmanya letakkan pada tempat yang aman.
  • Lindungi bagian yang kemungkinan terkena minyak rem dengan kain lap.
  • Siapkan air untuk mengantisipasi jika ada yang terkena minyak rem.


  1. Pemeriksaan / Penyetelan Putaran Gas Tangan
    Untuk pengaturan dan penyetelan gas tangan bisa disesuaikan dengan keinginan




  2. Pemeriksaan Pergerakan Bebas Stang Kemudi
    Periksa kebebasan gerak stang kemudi agar dalam berkendara saat membelok denga nyaman.


  3. Pemeriksaan / Pengencangan Mur & Baut
    Sebagai kenyamanan dalam berkendara akan lebih baik jika baut dan mur dikencangkan sesuai dengan fungsinya.


Semoga bermanfaat … selamat berkendara jangan lupa patuhi peraturan lalu lintas… =)

Rabu, 22 Februari 2012

moto keren

Minggu, 15 Januari 2012

Indoprix (from IMI)

Peraturan Kejuaraan Nasional Balap Motor (INDOPRIX)


  1. Peserta :
    1. Rangking I – X IndoPrix Indonesia di kelas MP1 dan MP2 tahun 2007.
    2. Rangking I – III MotorPrix Indonesia tiap Region di kelas MP1 dan MP2 tahun 2007.
    3. Atas Rekomendasi Komisi Balap Motor, PP IMI berhak menunjuk peserta IndoPrix diluar ketentuan diatas.
  2. Peserta IndoPrix DILARANG mengikuti MotorPrix

  1. Kategori :
    Seeded IndoPrix (KIS dikeluarkan oleh PP IMI hanya berlaku untuk event IndoPrix).

  1. Kelas :
    1. Bebek 110 cc 4 Langkah Tune Up Seeded (MP 1)
    2. Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up Seeded (MP 2)

  1. Sistim Lomba :
    Menggunakan Sistem Nilai / Point System. Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi 2 Race, dengan jarak yang sama. Tenggang waktu (interval) antar race setidak-tidaknya 10 menit. Pembalap diizinkan mengikuti race 2, walaupun Pembalap tersebut tidak menyelesaikan atau bahkan tidak mengikuti race 1.
    Tiap race hanya dapat diikuti oleh 20 peserta dengan catatan waktu terbaik. Pembalap-Pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh point sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    Urutan pemenang perlombaan yang mempergunakan sistem ini, ditentukan oleh jumlah point yang diperoleh masing-masing Pembalap pada Race 1 dan 2. Apabila terdapat lebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan/peringkatnya ditentukan sesuai peraturan yang berlaku.

  1. Posisi Start :
    Posisi start ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik dicapai masing-masing Pembalap dalam latihan SUPERPOLE.

  1. Jadwal Lomba
    KAMIS DAN JUMAT
    KEDATANGAN DAN PERSIAPAN TEAM.

JUMAT
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    13:00 - 14:30 90 Menit SEMUA KELAS REGISTRASI PESERTA
    14:30 - 16:30 120 Menit SEMUA KELAS TECHNICAL CHECKS
    16:30 - 17:00 30 Menit SEMUA KELAS TECHNICAL MEETING

SABTU
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    09:00 - 09:30 30 Menit MP 1 FREE PRACTICE
    09:45 - 10:15 30 Menit SUPPORTING FREE PRACTICE
    10:30 - 11:00 30 Menit MP 2 FREE PRACTICE
    11:15 - 11:45 30 Menit SUPPORTING FREE PRACTICE
    12:45 - 13:05 20 Menit MP 1 QUALIFYING PRACTICE
    13:15 - 13:35 20 Menit SUPPORTING QUALIFYING PRACTICE
    13:45 - 14:05 20 Menit MP 2 QUALIFYING PRACTICE
    14:15 - 14:35 20 Menit SUPPORTING QUALIFYING PRACTICE
    15:00 - 15:50 50 Menit MP 1 SUPERPOLE
    16:00 - 16:50 50 Menit MP 2 SUPERPOLE

MINGGU
    JAM WAKTU KELAS PROGRAM
    08:30 - 08:45 15 Menit MP 1 WARM UP
    09:00 - 09:15 15 Menit SUPPORTING WARM UP
    09:30 - 09:45 15 Menit MP 2 WARM UP
    10:45 MP 1 RACE 1
    11:30 SUPPORTING RACE
    13:30 MP 2 RACE 1
    14:15 SUPPORTING RACE
    15:00 MP 1 RACE 2
    15:30 MP 2 RACE 2
  1. Tempat :
    Sirkuit permanent yang telah memenuhi persyaratan dari PP IMI.
  2. Penyelenggara :
    Penyelenggara ditunjuk oleh PP IMI bekerjasama dengan Pengda IMI yang terkait dan Pemda setempat, serta ATPM, TV, Media Cetak, dan Sponsor
    lainnya.
  3. Tujuan :
    Jenjang pembalap ke event tingkat ASIA / Internasional .
  4. Sistim seleksi :
    Point tertinggi 10 besar tiap kelas untuk putaran tahun berikutnya, pengganti diambil dari rangking 1 – 3 tahun 2007 di kelas MP1 dan MP2 tiap Region..
  5. Jadwal :
    Tidak bersamaan dengan jadwal (hari/tanggal) MotorPrix, supaya Team yang mengikuti MotorPrix dan IndoPrix tidak terganggu.
  6. Spesifikasi Tehnik
    Sesuai dengan Peraturan Teknik Balap Motor IMI tahun 2008
  7. SUPERPOLE UNTUK INDOPRIX
    1. PESERTA
      Sepuluh pembalap yang menduduki posisi teratas di Babak Kualifikasi (QTT) wajib mengikuti Babak “Superpole Indoprix”, terkecuali bagi pembalap yang atas persetujuan Dewan Juri dikarenakan alasan forje majeure.
      Daftar Peserta sementara akan diumumkan pada saat Rapat Juri setelah akhir Babak Kualifikasi (QTT).
      Daftar Peserta Resmi akan segera diumumkan setelah berakhirnya Latihan Kualifikasi sebelum hari Perlombaan.
      Pada saat Rapat Dewan Juri setelah Superpole, tidak ada penambahan peserta dengan alasan apapun.
    2. PEMILIHAN PROSEDUR
      1. Pembalap dilarang keras terlambat lebih dari 15 menit sebelum start “Superpole”, Race Director, dengan persetujuan Pimpinan Lomba, akan mengumumkan "Superpole" yang akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Kering" atau “Lomba Basah”.
      2. Jika "Superpole" akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Kering", maka papan "SUPERPOLE DRY" akan ditampilkan pada garis pit bersamaan dengan bunyinya terompet.
      3. Jika "Superpole" akan dijalankan menurut prosedur "Lomba Basah", maka papan "SUPERPOLE WET" akan ditampilkan pada garis pit bersamaan dengan bunyinya terompet.
    3. PROSEDUR LOMBA KERING
      1. Masing-masing peserta akan menempuh putaran sebanyak 3 lap di sirkuit ( 1 Warm Up Lap - 1 Time Lap – 1 Slow Down Lap ).
      2. Peserta akan start satu persatu, dari Pit Lane, dibawah aba-aba petugas Starter.
      3. Pembalap urutan terakhir yang start duluan, kebalikan dari hasil Babak Kualifikasi. (yaitu yang urutan ke-10 akan start dulu, selanjutnya urutan ke-9, dst.)
      4. Kira-kira 2 menit sebelum start setiap peserta, papan Informasi akan menampilkan nomor start pembalapnya bersamaan dengan papan "2 menit” di area Start dan di pertengahan Pit Lane. Penghitungan Waktu Mundur untuk Start akan ditampilkan di monitor Petugas Timekeepers.
      5. 30 detik sebelum start setiap peserta, papan Informasi akan menampilkan nomor start pembalapnya bersamaan dengan papan "30
        detik” di area Start dan di pertengahan Pit Lane. Penghitungan Waktu Mundur untuk Start akan disesuaikan di monitor Petugas Timekeepers.
      6. Petugas Starter memberi aba-aba start pada pembalap pertama pada saat waktu yang telah ditentukan dan kemudian masing-masing
        pembalap akan mengikuti setelah 30 detik pembalap sebelumnya selesai memulai waktu putarannya.
      7. Pembalap yang terlambat start sesuai jadwalnya akan mendapat denda sebesar Rp 2.000.000.-. Setelah 1 Menit, Pit Lane akan ditutup dengan tanda Bendera Merah dibentangkan dan Lampu Merah dihidupkan bagi pembalap yang terlambat.
      8. Para pembalap wajib kembali ke Pit Lane, setelah menyelesaikan putaran 3 laps.
      9. Pembalap yang bertabrakan di lintasan balap dengan pembalap yang lain akan segera dikeluarkan dari perlombaan.
      10. Jika prosedur start terganggu, Pit Lane keluar akan ditutup ( bendera merah + lampu merah) dan bendera merah akan ditampilkan di semua pos bendera. Jeda waktu minimum 5 menit antara waktu untuk memeriksa gangguan-gangguan tersebut dan prosedur start ulang.
      11. Setelah Pembalap melaksanakan “superpole”, mesin harus diperiksa untuk verifikasi.
    4. PROSEDUR LOMBA BASAH
      1. Ke sepuluh pembalap diberi waktu 30 menit untuk latihan bersama.
      2. Setiap pembalap tidak boleh menempuh putaran lebih dari 10 laps.
      3. Setiap keluar dari Pit Lane akan diperhitungkan sebagai putaran.
      4. Jika tercatat 11 laps untuk satu pembalap, waktu terbaiknya akan dibatalkan. Jika 12 laps tercatat, dua dari waktu terbaiknya akan dibatalkan dan yang lain-lain untuk putaran tambahan.
      5. Setelah sesi ini berakhir, mesin harus diperiksa untuk verifikasi.
    5. GANGGUAN
      Jika “Superpole” dijalankan menurut prosedur “Lomba Kering”, mendapat gangguan karena jalur berubah menjadi basah, akan menggunakan prosedur seperti dibawah ini:
      1. Pit Lane keluar harus ditutup (bendera merah + lampu merah) dan bendera merah akan ditampilkan di setiap pos bendera.
      2. Jeda waktu 15 menit untuk pengamatan situasi lintasan.
      3. Memulai kembali “Superpole” menurut prosedur “Lomba Basah”.
      4. Waktu terbaik yang diperoleh oleh setiap pembalap yang telah diambil dibagian “Superpole” lomba kering akan dibatalkan.
    6. HASIL SUPERPOLE
      Hasil berdasarkan :
      1. Prosedur “Lomba Kering”
        1. Hasil ditetapkan menurut catatan waktu putaran tiap pembalap. Didalam situasi tertentu, hasil dari latihan penyisihan akan diambil dalam perhitungan.
        2. Pembalap yang menempati sepuluh posisi teratas dari Latihan Kualifikasi pada saat start Superpole, jatuh atau tidak ikut sama sekali karena force majure, posisinya akan ditempatkan dibelakang peserta yang mengikuti Superpole. Jika ada lebih dari satu pembalap yang jatuh atau tidak ikut sama sekali pada saat Superpole posisi mereka akan di sesuaikan berdasarkan catatan waktu terbaik pembalap-pembalap tersebut dan posisi mereka akan ditempatkan dibelakang peserta yang mengikuti Superpole.
      2. Prosedur “Lomba Basah”
        Hasil perlombaan didasari oleh catatan waktu tercepat yang diperoleh pembalap tersebut. Pada perlombaan catatan waktu terbaik pembalap kedua dan berikutnya akan diambil untuk diperhitungkan.
    7. GRID POSISI
      Dalam Rapat Juri setelah “Superpole”, penentuan Grid Posisi ditetapkan berdasarkan ketentuan berikut:
      1. Pembalap yang tercantum dalam hasil “Superpole”, mereka akan ditempatkan berdasarkan hasil-hasil catatan waktunya.
      2. Para pembalap yang tidak disebutkan dalam Daftar Final peserta “Superpole”, mereka akan ditempatkan berdasarkan hasil latihan Kualifikasi.
      3. Para pembalap yang disebutkan dalam Daftar Final para peserta “Superpole” dan yang namanya tidak tercantum mereka ditempatkan berdasarkan hasil latihan Kualifikasi.
    8. CONTOH
      1. Hasil Latihan Kualifikasi :
      2. 1 5 9 13 17
        2 6 10 14 18
        3 7 11 15 19
        4 8 12 16 20
      3. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang diumumkan force majeure menurut Pasal 1 adalah : no start 6
      4. Posisi pembalap di luar 10 dari hasil Latihan Kualifikasi adalah no start 11 – 12 – 13 – 14 – dst sampai 20
      5. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang tidak diumumkan force majeure menurut Pasal 1 tetapi jatuh atau mengalami kendala pada motornya pada saat mengikuti start ’Superpole” adalah : no start 2 dan 3
      6. Posisi pembalap didalam urutan 10 dari hasil Latihan Kualifikasi yang tidak diumumkan force majeure menurut Pasal 1 dan tidak mengikuti start "Superpole” adalah : no start 1
      7. Pembalap menurut catatan waktunya yang mereka peroleh sepanjang Superpole.
      8. 1) 9 5) 5
        2) 8 6) 10
        3) 4
        4) 7
      9. Starting Grid

DRAG BIKE (from IMI)

PERATURAN DRAG BIKE


DRAG BIKE adalah kejuaraan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi yang dilakukan didalam sebuah lintasan pacu aspal yang tertutup yang terdiri dari dua buah jalur lurus sejajar dengan panjang yang sama.
I. LINTASAN UNTUK DRAG BIKE
  1. Lintasan terdiri dari dua buah jalur dengan lintasan pacu dari Garis Start sampai dengan Garis Finish sepanjang 201 meter dan panjang lintasan pengereman sepanjang 201 meter.
  2. Lebar lintasan pacu minimal 4 meter tiap jalur.
  3. Lintasan harus bebas dari halangan/hambatan, dengan kondisi jalur aspal yang datar dan rata.
  4. Lintasan pacu dan pengereman harus diberi pemisah jalur yang tidak menghalangi pandangan dengan ban atau karung dengan tinggi minimal 60 cm.
  5. Lintasan pacu dan pengereman yang berbatasan dengan penonton wajib dipisahkan dengan pagar pembatas yang tertutup rapat, Minimal 1,5 meter dari tepi jalur lintasan.
  6. Dibelakang garis start harus disediakan daerah untuk persiapan, line up dan start dengan minimal panjang 10 meter.
II. PESERTA
  1. Peserta wajib memiliki Kartu Izin Start untuk Kategori Balap Motor.
  2. Setiap peserta hanya diijinkan untuk mengikuti maksimal 3 kelas Utama.
  3. Setiap peserta diwajibkan memakai satu nomor start di setiap kelas yang diikuti.
  4. Setiap peserta hanya boleh mendaftar satu kali di kelas yang sama.
  5. Setiap peserta wajib mendaftar minimal satu kelas di Kelas Utama.
  6. Penggantian peserta sesudah scruttinering dilarang keras.
III. KELAS-KELAS UTAMA
Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Nasional Drag Bike adalah :
  1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up
  2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up
  3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up
  4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up.
Adapun kelas-kelas lainnya merupakan Kelas Pendukung. IV. BATAS KAPASITAS SILINDER
Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 250 cc
Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 130 cc
Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 135 cc s/d 155 cc
Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 80 cc s/d 125 cc
V. TATA CARA LOMBA
  1. Lomba dilaksanakan dalam 2 heat.
  2. Urutan start Heat kedua berdasarkan hasil dari Heat Pertama. Waktu terkecil pertama start dahulu, dilanjutkan urutan waktu terkecil kedua dan
    seterusnya.
  3. Pada saat peserta masuk ke area starting, peserta akan ditentukan panitia jalur mana yang akan dipergunakan peserta tersebut (jalur A atau B),
    dengan jalur yang berbeda setiap heat.
  4. Peserta wajib membawa kendaraannya dan hadir ditempat start sesuai dengan jadwal start untuk kelas tersebut.
  5. Peserta yang terlambat hadir 5 menit setelah peserta terakhir didalam kelas tersebut dianggap mengundurkan diri.
  6. Tidak diperbolehkan memperbaiki kendaraan di area starting.
  7. Tidak diperbolehkan memindahkan gigi dengan tangan.
  8. Kedua tangan harus memegang stang kendaraan dan tidak diperbolehkan mengangkat kaki, baik sebelah maupun kedua-duanya keatas jok.
  9. Peserta yang mencuri start langsung dikenakan sanksi Diskualifikasi.
  10. Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala.
  11. Perlombaan ini terdiri dari dua heat yang mengambil waktu tempuh tercepat dalam detik dan pecahannya (Best time).
  12. Pencatatan waktu dilakukan digaris Finish yang dilakukan dengan alat cetak dan didukung pencatatan biasa (alat cetak waktu bukan suatu keharusan).
  13. Hasil waktu tempuh peserta yang dikeluarkan oleh kamar hitung adalah mutlak dan tidak dapat diprotes/diganggu gugat.
  14. Jika terjadi nilai waktu yang sama, pemenang ditentukan dari catatan waktu yang terbaik di heat kedua.
  15. Bila masih sama, untuk menentukan pemenang dilihat dari kapasitas cc yang lebih kecil.
  16. Ada atau tidaknya suatu protes panitia berhak memerintahkan pembongkaran mesin kendaraan peserta. Sanksi : Diskualifikasi.
VI. PENGHENTIAN LOMBA DAN RESTART.
Jika lomba harus dihentikan, baik karena ada kecelakaan, cuaca yang tidak mengijinkan atau munculnya situasi yang membahayakan apabila lomba diteruskan, maka Pimpinan Perlombaan akan mengumumkannya di garis start. Batas waktu 30 menit setelah lomba dihentikan, diadakan pemantauan situasi bersama Dewan Juri.
Keputusan untuk menghentikan lomba (dengan alasan apapun), merupakan wewenang Pimpinan Perlombaan atau Dewan Juri. Apabila Pimpinan Perlombaan tidak di tempat, dapat dilakukan oleh Wakil Pimpinan Perlombaan.
Apabila lomba dihentikan ketika start baru diselesaikan 3 pembalap atau kurang maka :
  1. Lomba sebelum dihentikan dinyatakan batal.
  2. Semua Pembalap yang mengikuti lomba dapat melakukan restart.
  3. Jika lomba tidak mungkin dimulai kembali, maka lomba tersebut dianggap tidak dilaksanakan dan para Pembalap tidak mendapat point kejuaraan.
  4. Restart harus sudah dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah penghentian lomba.
Apabila lomba dihentikan setelah start diselesaikan 3 pembalap atau lebih, tetapi di bawah 2/3 dari jumlah peserta yang terdaftar di kelas tersebut, maka :
  1. Bagian dari lomba sebelum dihentikan dinyatakan sah dan merupakan bagian dari lomba secara keseluruhan.
  2. Hasil bagian sebelum lomba dihentikan diambil /dihitung saat para pembalap menyelesaikan start secara penuh tanpa ada tanda Bendera Merah.
  3. Dengan demikian maka :
    1. Pembalap yang diperbolehkan melakukan restart, adalah mereka yang belum melakukan start di bagian lomba sebelum dihentikan.
    2. Pembalap diperbolehkan melakukan perbaikan pada motornya.
    3. Restart harus dilakukan selambat-lambatnya 30 menit setelah lomba dihentikan.
    4. Apabila restart tidak mungkin dilaksanakan dan lomba dinyatakan selesai sampai saat dihentikan, maka point/nilai kejuaraan yang diberikan kepada para pemenang adalah setengah dari point kejuaraan yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Apabila 2/3 dari jumah lap yang tercantum dalam Peraturan Pelengkap telah diselesaikan, maka :
      1. Lomba dinyatakan selesai.
      2. Posisi/Peringkat Pembalap ditentukan oleh hasil masing-masing Pembalap s/d saat dihentikan.
      3. Point/nilai kejuaraan diberikan secara penuh.
VII. POINT DAN HADIAH UNTUK SETIAP KELAS UTAMA :
POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN.

  1. Point/angka diberikan kepada pemenang :
    1. Tiap Heat : pada lomba yang terdiri dari beberapa Heat.
    2. Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias maupun julukan.
    3. Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri kejuaraan.
  2. Point/angka yang diberikan kepada pemenang adalah :
  3. Pemenang ke 1 - 25 Pemenang ke 8 - 8
    Pemenang ke 2 - 20 Pemenang ke 9 - 7
    Pemenang ke 3 - 16 Pemenang ke 10 - 6
    Pemenang ke 4 - 13 Pemenang ke 11 - 5
    Pemenang ke 5 - 11 Pemenang ke 12 - 4
    Pemenang ke 6 - 10 Pemenang ke 13 - 3
    Pemenang ke 7 - 9 Pemenang ke 14 - 2
      Pemenang ke 15 - 1
  4. Hadiah :
    • Juara I Rp. 1.250.000,- + Piala
    • Juara II Rp. 1.000.000,- + Piala
    • Juara III Rp. 800.000,- + Piala
    • Juara IV Rp. 600.000,- + Piala
    • Juara V Rp. 400.000,- + Piala
  5. Hadiah uang tersebut dibagikan dengan ketentuan :
    1. Keseluruhan hadiah uang tersebut diatas dibagikan apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut sekurang-kurangnya 15 peserta.
    2. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut 12 peserta atau lebih tetapi kurang dari 15 peserta, hadiah uang hanya diberikan kepada
      Juara I, II, III. Sedangkan Juara IV dan V hanya menerima Piala saja.
    3. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti kelas tersebut hanya 8 peserta atau lebih tetapi kurang dari 12 peserta, maka hadiah uangnya hanya diberikan kepada juara I, sedangkan Juara II – IV hanya menerima Piala saja.
VIII. BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran maksimal sebesar Rp 200.000,-
IX. SPESIKASI GERBANG START DAN LAMPU START
  1. Lampu berada ditengah lintasan berjarak 3-4 meter dari garis/gerbang start dengan ketinggian 2–2,5 meter dari permukaan lintasan.
  2. Garis start berupa 2 garis lurus sejajar melintang dilintasan dengan jarak 50 cm pada saat peserta melakukan start roda depan berada diantara 2 garis tersebut dalam keadaan diam/statis.
  3. Sensor jump start sejajar dengan garis luar (pasal 8.2)
  4. Start dilakukan pada saat lampu merah padam (apabila mengunakan lampu merah) atau pada saat lampu hijau menyala (apabila mengunakan
    system Chrismas Tree).
X. PERATURAN TENTANG TEKNIK MOTOR DRAG BIKE
Kendaraan yang diperbolehkan turut serta adalah semua sepeda motor yang diproduksi negara Asia, kecuali pada kelas Campuran.
Untuk semua kelas, ketentuan masalah teknik kendaraan yang boleh dirubah atau diganti adalah :
  1. Kapasitas mesin sesuai dengan kelasnya masing-masing.
  2. Pelek depan dan belakang diperbolehkan diganti dengan minimum 16 inci dan maksimum 19 inci dan merupakan pelek untuk sepeda motor.
  3. Ban bebas, baik slick maupun non slick. Akan tetapi harus mempunyai kedalaman minimal 2 mm dan merupakan ban untuk sepeda motor, dengan ukuran minimal 2.00.
  4. Ukuran-ukuran ban minimal 50/90 – 17 depan
  5. Ukuran-ukuran ban minimal 60/90 – 17 belakang
  6. Spatbord depan harus terpasang boleh dirubah/diganti.
  7. Rem depan dan belakang harus terpasang dan berfungsi sempurna.
  8. Rangka diperbolehkan dibor, dengan batasan minimal 10 cm dari sambungan rangka.
  9. Suspensi depan dan belakang boleh dirubah atau diganti, akan tetapi sistem suspensi depan harus merupakan jenis telescopic dengan hydroulic atau friction dumping dan tidak membahayakan peserta. Diperbolehkan memasang stabilisator.
  10. Suspensi depan mempunyai spasi gerak peredaman minimal 5 cm.
  11. Panjang atas sisa as suspensi depan tidak boleh menonjol lebih dari 5 cm di atas stang dan diberi tutup pengaman.
  12. Suspensi belakang boleh dirubah atau diganti dari suspensi ganda menjadi monoshock atau sebaliknya dari monoshock menjadi ganda.
  13. Tangki bahan bakar boleh dirubah atau diganti tetapi harus terpasang dengan kuat pada rangka dan bahan bakar tidak mudah tumpah, di mana pengganti tangki tidak boleh terbuat dari bahan plastik (tabung oli, jerigen dan lain-lain dilarang, kecuali bawaan dari pabrik) dan harus mempunyai katup/ kran pembuka dan penutup.
  14. Tangki bahan bakar tidak boleh merupakan bagian dari kerangka/frame kendaraan.
  15. Wajib memasang tombol cut off (pemutus arus) untuk mematikan mesin.
  16. Jok boleh dirubah atau diganti dan dirancang supaya pengendara aman dan nyaman duduk pada posisinya, harus terpasang kuat dengan ketebalan minimum 3 cm, serta harus mempunyai rangka tersendiri.
  17. Posisi pijakan kaki/footstep boleh dirubah atau diganti.
  18. Pipa knalpot boleh diganti, tetapi panjangnya ke belakang tidak melebihi ban belakang dan tidak mengenai pengendara, tangki bahan bakar atau ban.
  19. Ujung stang/handlebar harus tertutup karet, sedangkan ujung batang handle rem dan kopling harus bundar, tidak boleh lancip dan runcing.
  20. Diperbolehkan untuk melakukan modifikasi/perubahan untuk seluruh bagian dalam mesin dan perseneling (gear box).
  21. Stang stir (pengemudi )boleh dirubah pakai system stang jepit.
  22. Kedudukan tempat pijak (footstep) boleh dirubah/dipindahkan kedudukannya .
  23. Wajib membuat papan nomor untuk didepan motor boleh rata atau melengkung.
  24. Berat kendaraan + pembalap sesuai dengan kelas-nya:
    Berat Kering (Tanpa bahan bakar)
    1. Kelas Campuran 250 cc 2 Langkah Tune Up : 125 kg.
    2. Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    3. Kelas Sport 150 cc 2 Langkah Tune Up : 125 Kg.
    4. Kelas Bebek 125 cc 2 Langkah Tune Up : 115 Kg.
    Balast atau pemberat harus berupa lempengan timah yang terikat dengan sempurna pada rangka tengah motor
  25. Karburator bebas.
  26. System pengapian bebas
XI. LAIN-LAIN
  1. Apabila ada pasal yang membahas hal yang sama antara Peraturan Balap Motor dengan Peraturan Drag Bike maka yang digunakan adalah Peraturan
    Drag Bike.
  2. Apabila ada Peraturan yang belum tercakup di dalam Peraturan ini, semuanya mengacu kepada Peraturan Balap Motor, yaitu : Peraturan Dasar
    Olahraga Sepeda Motor Nasional berikut Lampiran-lampirannya.